Tapi satu yang perlu dipahami bahwa pinjaman memerlukan strategi dan manajemen keuangan sendiri dalam penanganan dan pengaturannya. Kedisiplinan dan keandalan mengatur neraca keuangan adalah kunci dari keberanian mengambil resiko pembiayaan yang ada. Buruknya wajah pinjaman online (pinjol) mulai dari pinjol illegal (bodong), aksi premanisme debt collector sampai dengan praktik lintah darat merupakan cap yang ada pada pinjol ini.
Dari hasil survei yang dilakukan oleh Bion jelas terbukti bahwa iklan Pinjol lebih menyasar dan mengena pada kaum remaja dan mahasiswa daripada kalangan yang lain. Tercatat mereka dalam kisaran usia 18-20 tahun yang mayoritas pendapatan pada range Rp 2.500.000- Rp 5.000.000 perbulan. Iklan Pinjol di media virtual digital berpengaruh positif terhadap keputusan bertransaksi. Tercatat pengaruh iklan virtual digital sampai mencapai 19% sedangkan sisanya dengan menggunakan media mainstream. Iklan yang dibuat juga harus unik dan berhubungan dengan tematik yang diberikan pada program pinjaman tersebut, jangan norak dan tak nyambung (Pris).