Pelatihan Apakah Perlu?

“Ingat yaa…Saya kan sudah bertahun-tahun kerja di bagian Public Relations mosok harus ikut pelatihan?” Apa pantas wong sudah ngelotok dan bulukan begini?” Beginilah pendapat orang bila mendengar pelatihan dan dirinya merasa tidak butuh lagi yang namanya pelatihan. Baginya pelatihan hanya untuk mereka-mereka yang baru masuk kerja bukan dirinya. Para junior atau pemula yang tidak memiliki kemampuan dan kompetensi kerja. Mereka itulah yang perlu dilatih dan diajarkan tentang kerja sehingga siap kerja.

Apakah orang itu tidak berpikir, bahwa dirinya sedemikian picik dalam melihat pelatihan. Perlu ditanamkan dalam pikiran, bahwa hidup itu adalah berbagi, belajar dan belajar. Dengan adanya pelatihan bukan hanya belajar dan berlatih dari orang lain, melainkan berbagi pengetahuan dan keahlian yang dimiliki. Pembaruan ilmu dan kemampuan orang sangat tergantung oleh zaman. Tidak mungkin ada pengetahuan dan kemampuan yang langgeng tanpa melihat zaman. Perlu dicatat bahwa mereka yang tidak memperbarui diri akan ditelan zaman dan hilang begitu saja dalam peredaran kehidupan manusia.

Pelatihan merupakan ajan sharing pengalaman untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan diri yang ada. Dengan berbagi dengan teman sejawat maka akan terbuka tabir kekeliruan dan kesalahan yang tidak kentara dalam dunia kerja. Ibaratnya gergaji adalah mengasah kembali agar bisa menjadi lebih tajam dan mudah memotong. Pelatihan itu ibarat kikir gergaji dalam mempertajam wawasan dan pengetahuan orang akan pekerjaannya. Diharapkan mereka bisa meningkatkan kreativitas dan inovasi baru akan pekerjaan mereka terutama difusi kebaruan organisasi. Malah akan bisa memberikan imbas positif terhadap semangat baru organisasi (Pris).