Prisanicendekia/24-1-2024. Menurut Ilmu komunikasi, Semiotika dapat digunakan untuk menganalisis iklan, film, dan media massa lainnya. Misalnya, untuk menganalisis bagaimana iklan menggunakan simbol untuk menjual produk atau bagaimana film menyampaikan pesan tertentu. Penelitian yang dilakukan oleh Febry Hermawan dan Hadi Purnomo begitu penuh dengan analisis keilmiahan membicarakan tentang kasus kopi sianida oleh Jessica Wongso. Dalam penelitian yang menggunakan analisis semiotic dan Teori Dusta Umberto Eco jelas bahwa ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi dalam membongkar kebenaran kasus yang ada. Namun penelitian ini dengan tegas menyatakan ada banyak kemungkinan adanya berjuta kebohongan dan manipulasi yang dilakukan oleh banyak pihak, mulai dari aparat, lingkungan sampai dengan pembuat berita.
Hasil penelitian menunjukkan pertama pembuktian dan Fakta: teori dusta Eco menekankan pada konstruksi narasi dan permainan yang terkait dengan kebohongan. Dalam konteks hukum, implikasinya adalah pentingnya membedakan antara narasi yang dibangun berdasarkan fakta dan narasi yang dibangun berdasarkan kebohongan atau manipulasi. Pihak yang terlibat dalam kasus hukum harus berupaya memastikan bahwa fakta-fakta yang disajikan secara akurat dan tidak terdistorsi oleh upaya manipulasi atau permainan naratif. Kedua Bukti dan Kredibilitas: Dalam hukum, kredibilitas saksi dan bukti yang disajikan sangat penting. Teori dusta Eco menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor seperti; retorika, manipulasi, dan motivasi di balik kesaksian atau bukti yang disajikan.
Pengadilan harus mampu mengidentifikasi potensi manipulasi dan memeriksa kredibilitas saksi serta keandalan bukti yang diajukan untuk memastikan keabsahan dan keakuratan informasi yang diberikan. Ketiga Interpretasi dan Subyektivitas: Teori dusta Eco juga menyoroti peran interpretasi dan subyektivitas dalam memahami kebenaran. Dalam konteks hukum, ini berarti pengadilan harus menyadari bahwa penafsiran dan pemahaman tentang kebenaran dapat bervariasi antara individu. Pengadilan perlu mempertimbangkan berbagai interpretasi yang mungkin muncul dalam kasus dan berupaya mencapai pemahaman obyektif yang seadil mungkin.
Keempat penyelidikan yang teliti: Implikasi teori dusta Eco dalam konteks hukum juga menekankan pentingnya penyelidikan yang teliti dan mendalam. Dalam kasus Kopi Sianida, pengungkapan kebenaran melibatkan analisis yang cermat terhadap pesan-pesan, hubungan, dan konteks komunikasi yang terjadi antara Jessica Wongso dan Mirna Solihin. Penyelidikan yang komprehensif harus dilakukan untuk mengumpulkan bukti yang adil dan akurat, serta untuk memahami motif dan meta-pesan yang mungkin tersembunyi di balik komunikasi yang terjadi (Pris).